Assalamu 'alaikum wr.wb

Assalamu alaikum Wr.Wb , Selamat Datang. Terima kasih telah Mengunjungi Blog ini, Semoga ada manfaatnya bagi diri pribadi dan pembaca, amien.

“Jika tindakan Anda memberi INSPIRASI bagi orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, melakukan lebih, dan MENJADI LEBIH, Anda adalah seorang LEADER”.

(John Quincy Adams)

Kepada pengunjung yang ingin “Meng-copas” atau Men-Share tulisan yang ada di blog ini dipersilahkan.
Selamat Menikmati dan Jangan Lupa Untuk meninggalkan jejak DI SINI Ya…

Sabtu, 28 Mei 2011

AMPUNAN KARENA MAHABBAH

Wahab bin munabbih bercerita, bahwa pada suatu waktu iblis berkata : "Wahai Tuhanku, tidakkah Engkau lihat ibadah para hamba-Mu, walaupun di samping itu merekapun melakukan maksiat dengan banyak. Sebagaimana diriku di benci mereka, mereka juga mengikutiku."

  Sehubungan dengan itu, Allah berfirman lewat malaikat jibril, bahwa Allah mengampuni dosa- dosa dan kesalahan ummat manusiakarena mahabbah(perasaan cinta) mereka terhadap Allah.
Allah juga mengampuni dosa-dosa dan kesalahan mereka karena rasa benci mereka terhadap iblis. Demikianlah Allah mencurahkan maghfirah kepada ummat manusia, dengan rasa cinta terhadap Allah dan benci terhadap musuh-NYA, Iblis.

JUJUR PANGKAL AMAN

Ibnu umar al-jauzi bercerita,bahwa dia mendapatkan rumah warisan peninggalan ibunya. Rumah itu kemudian di jual seharga empat puluh dinar untuk menunaikan ibadah haji.
  Di tengah perjalanan dia di hadang seorang lelaki, seraya berkata: "Apa yang kamu bawa?"
"Lebih baik aku jujur dan berterus terang," katanya dalam hati.
"Aku membawa uang sebanyak empat puluh dinar," jawabnya.
"Serahkan uang itu kepadaku!",kata lelaki tadi.
Maka uangpun diserahkan kepada lelaki itu, dan di periksa.
" Uangmu benar-benar hanya empat puluh dinar sebagaimana yang kamu katakan kepadaku.
Ambillah kembali. Kamu ternyata orang yang jujur." Sambil berkata demikian lelaki itu turun dari
kendaraannya.
 " Ayo naik bersamaku. Aku akan menemanimu," kata lelaki itu kembali.
Ibnu umar al-Jauzi menolak tawaran itu dan berkata : " Biarlah aku berjalan kaki saja. Memang
sengaja aku ingin berjalan kaki.
Tetapi lelaki itu bersikeras, memaksa, sehingga Ibnu Umar mengalah. Dan dia naiklah ke atas
kendaraan.
Setahun dari peristiwa itu, lelaki yang menghadang Ibnu Umar datang menemui dan mendampinginya hingga ajal menghampiri.

Wahai dzat
yang dengan berdzikir kepada-Mu
jinaklah hati setiap hamba
Engkau
satu-satunya Dzat
yang menjadi tumpuan harapan
harapanku yang merindukan-Mu
malam dan zaman yang lenyap
namun
cinta kasih-Mu
tetap segar, lembut dan mesra
sejuk terasa dalam kalbu
kau butakan mataku
dari memandang dunia
dengan segala keindahannya
Engkau maha satu
yang tak bakal lepas sedikit pun
dari denyut nyawaku
bila Engkau kusebut
lembut, damai dan sejuk
dalam kelopak mataku yang rindu
sejak permulaan malam
sampai shubuh menghampiri
tidaklah mataku ini
ingin terpejam sedikit pun
karena Engkau
senantiasa kukenang
di balik relung pandangan mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar